Jumat, 16 Oktober 2015

TUGAS 1 - PENGANTAR TELEMATIKA

1. Jelaskan fungsi dan peranan telematika diberbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari!

Fungsi dan peranan telematika diberbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Alat pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi di seluruh Indonesia dengan cepat dan mudah.
  • Mengoptimalkan proses pembangunan disegala bidang. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan berupa sarana telekomunikasi sehingga memudahkan masyarakat untuk saling berinteraksi tanpa terhalang jarak dan biaya murah.
  • Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika mampu memberikan peningkatan pendapatan dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
  • Mempererat silaturahmi. Dengan telematika, komunikasi menjadi sangat mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain. 

2. Apa yang menyebabkan layanan telematika semakin berkembang, jelaskan!

Yang menyebabkan layanan telematika saat ini semakin berkembang pesat adalah :
  • Globalisasi ekonomi menciptakan suasana kompetisi yang semakin ketat. Hal ini menuntut penyelenggaraan telekomunikasi dengan kualitas layanan yang semakin tinggi.
  • Kebutuhan masyarakat akan sebuah informasi yang cepat dan mudah melatarbelakangi perkembangan telematika, dengan harapan mampu membantu masyarakat dalam beberapa bidang (pemerintahan, pendidikan, perekonomian, dll). 

3. Aplikasi-aplikasi apa saja yang muncul dengan memanfaatkan layanan telematika dan apa peranan dari aplikasi tersebut?

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, saat ini muncul berbagai macam aplikasi dengan memanfaatkan layanan telematika. Aplikasi tersebut sudah digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, perekonomian, bidang pemerintahan dan memiliki peranan penting dalam menunjang proses penyampaian informasi. Berikut beberapa contoh aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan layanan telematka :
  • E-mail (Electronic Mail). Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seseorang yang berada di suatu tempat dapat tetap berkomunikasi dengan orang lain pada tempat lain. Selain itu, dengan email, orang dapat mengirimkan berbagai informasi yang cukup banyak, yang tidak mungkin dapat dilakukan dengan media komunikasi yang lain.
  • E-commerce (Electronic commerce atauPerdagangan elektronik), adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
  • E-banking, adalah transaksi keuangan antara personal / perorangan dengan organisasi lainnya dan juga dengan bank yang berkaitan tanpa adanya uang fisik yang terlibat. 

4. Bagaimana menghindari dampak negatif dari perkembangan telematika? Jelaskan!

Seiring dengan pesatnya perkembangan telematika, secara beriringan pasti dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi pemakainya. Adapun cara menghindari dampak negatif dari pesatnya perkembangan telematika diantaranya :
  • Memblokir situs - situs dan website yang tidak edukatif dan dapat menimbulkan dampak buruk. 
  • Menggunakan teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan. Jangan melakukan hal - hal yang tidak penting, seperti bermain game, karena dapat menyebabkan kecanduan. 
  • Memilih dan memilah informasi yang beredar internet serta mencari tahu kebenaran informasi tersebut sebelum mencernanya.
  • Mengatur kegiatan pemakaian teknologi informasi agar tidak berlebihan.
  • Tidak menggunakan teknologi informasi untuk melakukan kejahatan.

Senin, 12 Oktober 2015

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

1.      PERTUMBUHAN INDIVIDU
        Pertumbuhan individu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Pertumbuhan individu ini terjadi tidak hanya begitu saja, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara garis besar digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
    a.    Pendirian Nativistik.
    b.   Pendirian Empiristik dan Environmentalistik.
    c.    Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

2.      FUNGSI KELUARGA
        Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga juga memiliki fungsi untuk menjalankan peranannya. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Inilah yang disebut dengan fungsi keluarga. Berikut ini adalah macam-macam fungsi keluarga :
    a.   Fungsi Biologis
    b.   Fungsi Pemeliharaan
    c.   Fungsi Ekonomi
    d.   Fungsi Keagamaan
    e.   Fungsi Sosial

3.      INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYRAKAT
Kata individu berasal dari bahasa latin “individiuum” yang artinya yang tak terbagi. Menurut Dr.A.Lysen, individu merupakan kesatuan yang tak terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Kata keluarga berasal dari bahasa Sanskerta “kulawarga” yang berarti anggota. Dari bahasa sansekerta ini, keluarga memiliki pengertian lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Secara umum, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga.
Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab “musyarak” yang berarti suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Secara umum, masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1.      Masyarakat sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola   pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2.      Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.
Secara kelompok, masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1.      Masyarakat non industri.
Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifat interaksi bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.
2.      Masyarakat Industri.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian / keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
4.      HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

A.    Hubungan Individu Dengan Keluarga.
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
B.     Hubungan individu dengan masyarakat.
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjunjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.
5.      URBANISASI
        Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ajakan dari teman atau sanak saudara, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dapat dijadikan alasan terjadinya proses urbanisasi. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Proses terjadinya urbanisasi di karenakan faktor-faktor berikut, antara lain :
A.    Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi.
1.      Kehidupan kota yang lebih modern.
2.      Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.
3.      Banyak lapangan pekerjaan di kota.
4.      Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.

B.     Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi.
1.      Lahan pertanian semakin sempit.
2.      Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.
3.      Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.
4.      Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.
5.      Diusir dari desa asal.
6.      Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.

C.     Keuntungan Urbanisasi.
1.      Memoderenisasikan warga desa.
2.      Menambah pengetahuan warga desa.
3.      Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah.
4.      Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa


6.      PENDAPAT MAHASISWA MENGENAI INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
         Keluarga dan masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak adanya individu. Dengan adanya perkembangan individu, maka terbentuklah keluarga. Individu, keluarga, dan masyarakat memiliki fungsinya masing-masing untuk menjalankan perannya, tetapi ketiga komponen tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dalam kehidupan sosial. Seperti hubungan individu dengan keluarga. Masing-masing individu dalam keluarga memiliki hak dan kewajiban dalam berperan dalam suatu keluarga. Dan pada hubungan individu dengan masyarakat, sebagai makhluk sosial, ada baiknya hak masyarakat didahulukan daripada hak individu. Contohnya, jika ada kegiatan kerja bakti di lingkungan, ada baiknya kita ikut berpartisipasi dibandingkan harus mendahulukan acara pribadi kita seperti akan mengadakan rekreasi. Oleh karena itu, jika proses pembentukan individu dengan baik, maka akan terbentuk keluarga dan masyarakat yang baik pula.


PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAN


Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Kemudian antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
Penduduk  : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.

1. PERTUMBUHAN PENDUDUK

A. Perkembangan Penduduk Dunia
Penduduk-penduduk di setiap negara di seluruh dunia, menempati wilayah dan alam serta geografis tertentu. Menurut data yang dihimpun dari Biro Statistik masing-masing negara, kepadatan penduduk dunia berdasarkan jumlah penduduknya diurutkan dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan terakhir Oceania. Asia mendominasi dengan jumlah penduduk sekitar 4,2 milyar orang. Kemudian disusul Afrika dengan sekitar 1 milyar orang. Lalu Amerika dengan sekitar 950 juta orang. Serta Eropa dan Oceania masing-masing dengan sekitar 700 juta dan 35 juta orang. Dengan jumlah penduduk dunia di masing-masing benua ini, estimasi jumlah penduduk dunia tahun 2012 sudah mencapai 7 Milyar orang. Sungguh jumlah yang lumayan signifikan menghitung pada tahun 2005 penduduk dunia terhitung 6,5 Milyar orang.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk atau faktor-faktor demografi antara lain yaitu; struktur umur, struktur perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan, proporsi perkawinan, dll.

B. Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk.

Adapun faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah :

1. Kematian (Mortalitas).
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate adalah angka yang menghitung dan menunjukkan jumlah kematian penduduk per 1000 penduduk dalam suatu wilayah tertentu pada pertengahan tahun tertentu. Adapun rumus menghitung angka kematian kasar adalah:
RUMUS TINGKAT KEMATIAN KASAR
CDR = D/P x K
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu.
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu.
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kematian Khusus atau Age Spesific Death Rate (ASDR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1000 penduduk pada golongan umur tententu dalam satu tahun. Adapun rumus menghitung angka kematian khusus adalah:)
RUMUS TINGKAT KEMATIAN KHUSUS
ASDRx = (Dx/Px) x K
Keterangan :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x).
Dx       = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun.
Px        = Jumlah Penduduk pada umur tertentu.
K         = Bilangan konstan 1000.


2. Kelahiran ( Natalitas ).
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
-          Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
-          Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
-          Angka  kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.

3.      Migrasi.
Migrasi sendiri adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke suatu wilayah lainnya.
Migrasi terdiri dari macam-macam jenis, yaitu :
a.       Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
b.      Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
tertentu.
c.       Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
d.      Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara..
e.       Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.

C. Tiga Jenis Struktur Penduduk.
Struktur penduduk suatu negara biasanya menggunakan kriteria umur atau berdasarkan umur untuk struktur negaranya. Struktur penduduk berdasarkan kriteria umur antara lain:
- Penduduk muda : Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya muda dengan kisaran umur 0-14 tahun.
- Penduduk dewasa : Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya dewasa dengan kisaran umur 15-64 tahun.
- Penduduk tua :  Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya tua dengan kisaran umur  65 tahun ke atas.



2. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A.  Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
-          Zaman Batu Tua (Palaeolithikum).
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
-          Zaman Batu Muda (Neolithikum).
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
          1.      Mulai menetap dan membuat rumah.
          2.      Membentuk kelompok masyarakat desa.
          3.      Bertani.
          4.      Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
      
      B.     Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

      1.      Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
      
      2.      Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
      
      3.     Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.