Minggu, 08 November 2015

PEMUDA DAN SOSIALISASI


 1. PEMUDA

     Pemuda adalah golongan manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, guna melanjutkan dan mengisi pembangunan. Pemuda di Indonesia beraneka ragam, tetapi keragaman tersebut tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh besar dalam membina sikap dalam kehidupan sehari-hari. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak-anak hingga dewasa. 
    
Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
          > Masa bayi       : 0 – 1 tahun.
          > Masa anak      : 1 – 12 tahun.
          > Masa Puber    : 12 – 15 tahun.
          > Masa Pemuda : 15 – 21 tahun.
          > Masa dewasa  : 21 tahun keatas.
     
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
         > Golongan anak-anak : 0 – 12 tahun.
         > Golongan remaja      : 13 – 18 tahun.
         > Golongan dewasa     : > 18 tahun.
Usia 0 - 16 tahun merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan > 21 tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta. Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.


Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
         > Siswa, usia antara 6 – 18 tahun (masih duduk di bangku sekolah).
         > Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun (berada di perguruan tinggi dan akademi).
      > Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.

     Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.

 2. SOSIALISASI
     Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. 

 3. PROSES SOSIALISASI
      Proses sosialisasi adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya.
     Proses sosialisasi dapat terjadi melalui hubungan timbal balik antara kedua orang tua dengan anaknya dengan hal ini anak akan mempelajari suatu pelajaran yang diberikan dari orang tuanya. Proses sosialisasi yang lainnya adalah pertemuan antara sekelompok satu dengan sekelompok yang lainnya sehingga terbentuknya suatu sosialisasi yang dimana itu semua terjadi karena adanya kasih sayang diantara kelompok tersebut.
Proses terjadinya sosialisasi ada beberapa yang mempengaruhi :
  • Tahapan Persiapan. Tahapan ini dilakukan mulai sejak lahirnya manusia ke muka bumi ini. Pada anak-anak juga diajarkan bagaimana anak tersebut mengenal dunia luar dengan cara bersosialisasi. Proses terjadinya sosialisasi ini juga sangat perlu suatu media perantara dimana si anak nantinya akan diajarkan dunia luar yang terjadi saat ini.
  • Tahapan meniru. Tahapan ini seorang anak mulai meniru orang dewasa yang berperilaku baik dan buruk, anak juga berusaha untuk menjadi seorang jati dirinya sendiri dan berusaha untuk selalu berpikir kedepan.
  • Tahapan bertindak. Tahapan ini dilakukan dimana seorang anak mulai untuk mengenal sosok dirinya sendiri dan menjadi apa yang dirinya inginkan.
  • Tahapan norma kolektif. Tahapan ini terjadi karena seorang anak sudah menjadi dewasa dan dia sudah mengetahui apa-apa saja yang harus diperhatikan dalam bersosialisasi.
4. TUJUAN SOSIALISASI
  • Memberikan keterampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektiF.
  • Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organik yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
  • Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.

5. PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
     Peranan sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena biaya pendidikan yang semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat khususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.

6. MASALAH-MASALAH GENERASI MUDA
     Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan generasai muda saat ini, contoh :
  • Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.
  • Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
  • Pergaulan Bebas.
  • Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tawuran, Mabuk – mabukan).
  • Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya.
  • Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda.
  • Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pemuda-dan-sosialisasi-5/
http://wahyuningtiyas.blogspot.com/…/pengertian-pemuda-menurut-kamus.html
http://adhityaaap.blogspot.co.id/2014/11/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://pemuda-dan-sosialisasi.blogspot.co.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar