7. Buatlah paragraf induktif dengan kesimpulan implikasi (3-5
paragraf ± 100 kata). Gunakan pola pemecahan masalah : pernyataan maksud –
deskripsi masalah – tujuan – cara mencapai tujuan – dukungan / kekuatan –
kelemahan – alternatif – kesimpulan implikasi.
Jawaban :
Tidak ada data yang
menyebutkan mengenai banyaknya jumlah kasus gizi buruk di daerah Kabupaten
Kepulauan Aru, Maluku. Namun berdasarkan catatan Rumah Sakit Umum Daerah
setempat, sejak Juli 2013, sebanyak 53 anak balita yang dirawat karena terkena
penyakit campak, 30 diantaranya anak-anak balita dari daerah Tunguwatu,
Kepulauan Aru. Hasil diagnosa tersebut menunjukkan bahwa selain terjangkit
penyakit campak, kondisi anak-anak balita dari daerah Tunguwatu pada umumnya
sudah masuk kedalam kategori gizi buruk atau sering dikenal dengan istilah
busung lapar. Kondisi inilah yang menyebabkan daya tahan tubuh mereka lemah,
sehingga menyebabkan terjangkit penyakit dengan cepat.
Gizi buruk yang terjadi pada
anak-anak balita tersebut disebabkan karena kurangnya asupan gizi dan minimnya
ketersediaan makanan yang sehat dan menyehatkan, bukan karena hilangnya nafsu
makan para balita tersebut. Sebagian besar anak-anak penderita gizi buruk
memiliki ciri-ciri fisik antara lain kaki dan tangan kurus serta perut mereka
buncit. Tulang rusuk mereka pun juga terlihat sangat jelas saat mereka tidak
mengenakan baju. Kondisi tempat tinggal warga di Tunguwatu juga sangat
memprihatinkan. Terdapat sekitar 100 rumah yang secara umum berbentuk panggung,
berdinding papan lapuk dan beratap daun yang sagu yang sudah berlubang
disana-sini. Pada musim kemarau seperti saat ini, warga Tunguwatu juga
kekurangan air bersih. Hal ini dikarenakan 10 sumur air bersih di daerah
tersebut mengalami kekeringan. Sehingga masyarakat disana harus berjalan kaki
atau menggunakan alat transportasi lainnya untuk mengambil air di salah satu
bendungan alam yang letaknya berjarak sekitar 6km dari tempat tinggal mereka.
Melihat fenomena yang
sedemikian rupa dan cukup memprihatinkan, Kepala Dinas Kesehatan setempat
bekerja sama dengan kepala pemerintahan beserta staff dan jajarannya, akan berusaha
mengintensifkan peningkatan kesehatan di daerah tersebut dengan cara membangun
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan setiap bulannya akan melakukan pemeriksaan
rutin terhadap anak-anak balita melalui kegiatan posyandu. Selain itu,
infrastruktur dasar, seperti penyediaan sumber air bersih, juga akan di
optimalkan. Masyarakat setempat juga harus memiliki kesadaran untuk menjaga
kesehatan diri sendiri dan kebersihan lingkungan sekitar demi menunjang
keberhasilan daripada program pemerintah setempat. Dengan adanya kerjasama
antara pemerintah dengan masyarakat setempat diharapkan mampu mengurangi hingga
menghilangkan penyakit campak dan penderita gizi buruk di Tunguwatu yang sudah
sangat memprihatinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar