1.
TEORI DAN ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam
kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini
sang ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya
memberikan pengajaran / instruksi.
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dengan mengemukakan beberapa latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan. Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia.
Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Teori-teori didalam kepemimpinan
diantaranya :
a.
Teori Sifat.
Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat perangai
atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul
anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan
oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah
kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri
ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut adalah :
·
pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang
kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas,
orientasi masa depan.
·
sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa
kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap
yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integrative.
·
kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang,
analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting,
keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai
kelemahan yaitu sifatnya terlalu
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan, dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno,
namun nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai sifat,
ciri atau perangai pemimpin justru sangat diperlukan oleh pemimpin
yang menerapkan prinsip keteladanan.
b.
Teori Perilaku.
Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin
mempunyai deskripsi perilaku yang lebih mementingkan
bawahan, memiliki
ciri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta
memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Perilaku pemimpin yang
berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan
serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan
penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
c.
Teori Situasional.
Keberhasilan seorang pemimpin menurut
teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu
yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu adalah :
·
Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas.
·
Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.
·
Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.
·
Norma yang dianut kelompok.
·
Rentang kendali.
·
Ancaman dari luar organisasi.
·
Tingkat stress.
·
Iklim yang terdapat dalam organisasi.
2.
TIPOLOGI
KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan
titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin
dalam tipologi ini dapat dikelompokkan berdasarkan jenis-jenisnya antara lain :
a.
Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin
yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau cirri seperti menganggap
organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung
kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakkannya sering
mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
b.
Tipe Militeristis.
Perlu
diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe
militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut, dalam menggerakan bawahan lebih sering menggunakan sistem perintah, dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, senang pada formalitas
yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan, sukar
menerima kritikan dari bawahannya, menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan.
c.
Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin
yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki
ciri sebagai berikut, menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (over protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
d.
Tipe Karismatik..
Hingga sekarang
ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu karena kurangnya
pengetahuan tentang penyebab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik,
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers), kekayaan, umur,
kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang
fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma
meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika
Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang
‘ganteng”.
e.
Tipe Demokratis.
Pengetahuan
tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah
yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut, dalam proses
penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah makhluk yang mulia, selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari
pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha
mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu
tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.
3.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEMIMPINAN
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi
orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, seorang pemimpin akan dipengaruhi beberapa faktor yang berasal
dari diri sendiri, pandangan
terhadap manusia, keadaan dan situasi kelompok. Orang yang memandang
kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang,
jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang buruk, dan menyimpang dari kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan
orang yang dipimpin.
4.
IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM
ORGANISASI
Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial
kepemimpinan dalam organisasi adalah akan menciptakan kepemimpinan yang baik
karna adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin
jadi bila pemimpinnya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan
kualitasnya.
SUMBER :
-
http://mapelz.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-dalam-kepemimpinan.html
-
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar