Senin, 05 Mei 2014

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM KOMUNIKASI

1.      PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerakan badan atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, dsb. Cara ini disebut juga komunikasi nonverbal.

2.      ARTI PENTING KOMUNIKASI
Setiap makhluk punya cara masing-masing dalam berkomunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa rasa negatif, pasti maksud & tujuan daripada pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat diterima.

3.      JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Komponen-komponen penting dalam proses komunikasi antara lain :
a.    Pengirim / Sender (Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentingan mengkomunikasikan kepada orang lain.
b.    Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
c.    Pesan (Massage), pesan dapat berupa berbagai macam bentuk, biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
d.    Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
e.    Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
f.     Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
g.    Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.

Adapun jenis- jenis komunikasi antara lain :
a.    Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu :
- Pemuasan kebutuhan manusiawi.
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan.
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.

b.    Komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas dan komunikasi lateral
Komunikasi kebawah adalah berita yang mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki.
Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir dari peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.

c.    Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah artinya pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah artinya penerima dapat dan memberi umpan balik.

4. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
            Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari komunikasi yang efektif adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.
Tujuan lain dari komunikasi efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa non-verbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
Komunikasi dapat dikatakan sebagai komunikasi efektif apabila :
1.      Pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima, dimengerti, dan dipahami sebagaimana yang dimaksud pengirimnya.
2.      Pesan atau informasi yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3.      Tidak ada hambatan atau halangan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.


SUMBER:

-          http://aardiansyah.blogspot.com/2012/11/pengertian-komunikasi-defenisi.html
-          http://irhamnurhalim.wordpress.com/2012/11/01/arti-penting-komunikasi/
-          http://pelatihanguru.net/apa-itu-jenis-jenis-tahap-komunikasi-dan-pengertian-proses-komunikasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar